Sabtu, 21 November 2009

Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?

Pewawancara menanyakan hal ini karena mereka ingin melihat tingkat kepercayaan diri Anda. Jika Anda menjawab pertanyaan wawancara ini dengan cara fantastis maka Anda dapat kehilangan kesan yang telah diperoleh sebelumnya. Alasan lain dibalik pertanyaan ini ialah bahwa manusia menyukai kejutan. Para calon pekerja terkadang datang dengan jawaban-jawaban yang mengejutkan, dengan ini menjadi lebih mudah untuk mengenalinya. Bagaimana Anda harus mempersiapkan diri untuk pertanyaan ini?

Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini ialah dengan meyakinkan si pewawancara dengan memberikan contoh keterampilan Anda dan bagaimana hal itu membuat Anda menjadi calon terbaik untuk menempati lowongan kerja yang ada. Tunjukkan bahwa Anda memiliki nilai khusus yang strategis yang membedakan Anda dengan rata-rata pelamar kerja yang ada, termasuk aset-aset yang Anda miliki yang cocok dengan kebutuhan perusahaan. Pilih skill dan pengalaman yang menunjukkan hal ini disertai contoh-contoh konkritnya.

Memberikan jawaban dengan membanggakan diri bukanlah ide yang bagus, namun sikap percaya diri terhadap kemampuan dan pengalaman Anda adalah amat penting untuk diperlihatkan dengan selayaknya (tidak berlebihan). Pertanyaan ini memang cukup sulit karena Anda harus memberi jawaban yang meyakinkan tapi tidak berkesan berlebihan. Uraian tugas (job description) dan penelitian sebelum wawancara yang Anda lakukan akan memperlihatkan kepada Anda tentang kebutuhan mereka. Maka Anda memang perlu waktu yang cukup untuk bisa memberikan jawaban yang memuaskan.

Amat penting untuk Anda ingat, bahwa andaipun Anda tidak ditanya "mengapa kami harus mempekerjakan Anda", sebenarnya inilah inti dari seluruh pertanyaan wawancara dan seluruh kegiatan wawancara. Wawancara kerja adalah kesempatan Anda untuk mempromosikan keterampilan, bakat dan pengalaman Anda. Maka sebelum menjalani wawancara kerja berikutnya berlatihlah "teknik penjualan" dan siapkan diri Anda bak seorang profesional.

Apakah Anda seorang pekerja tim?

Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara dirancang untuk mencari tahu sifat-sifat Anda yang bertentangan, misalnya untuk menentukan apakah Anda seorang pemain tim yang senang bekerjasama dalam suatu tim kerja, atau apakah Anda lebih menyukai bekerja sendiri. Pewawancara juga ingin mengetahui, apakah Anda berkecenderungan untuk menjadi pemimpin atau sebaliknya, cenderung terbiasa menerima perintah.

Maka pertanyaan di atas sulit dijawab, karena dalam menjawab pertanyaan wawancara ini, Anda harus mempromosikan diri Anda sendiri dengan tetap menyatakan bahwa Anda ialah pekerja tim yang baik. Yang jelas, "Ya" ialah jawaban yang pasti karena perusahaan tak suka penyendiri maka meskipun Anda ingin duduk sendiri selama bekerja, Anda tetap harus memberi kesan bahwa Anda ialah pekerja tim yang baik, yang rajin berbagi (sharing) dan suka menolong orang lain.

Lebih dari sekedar jawaban, "ya", Anda harus melengkapinya dengan contoh konkrit. Jelaskan tentang pentingnya kerjasama tim dan bersikaplah terbuka terhadap keragaman latar belakang rekan kerja. Bicaralah tentang kekuatan kerjasama tim dibandingkan dengan kerja individual dengan memberi contoh hasil-hasil pekerjaan yang hanya dapat dilakukan secara tim. Anda juga dapat mengatakan bahwa Anda punya kelebihan dalam memotivasi rekan kerja.

Anda dapat jelaskan lebih jauh bagaimana anda memberi kontribusi pada tim, memberi teladan kepemimpinan dan menolong rekan kerja. Ini juga berkaitan erat dengan kemampuan Anda soal berurusan dengan orang-orang yang berbeda, bagaimana anda menyelesaikan konflik dengan rekan kerja dan dengan para pelanggan. Juga tentang kemampuan anda berkomunikasi yang meliputi aspek mendengar, berbicara, menulis dan membaca.

Pada titik pandang tertentu, mengatakan bahwa Anda ialah seorang pekerja tim sekaligus sebagai pemimpin, dapat menimbulkan keraguan. Jika Anda pemimpin, sanggupkah Anda kelak bekerja sebagai tim dengan rekan-rekan kerja lain? Sedangkan jika Anda pekerja tim, mampukah Anda berperan sebagai penanggungjawab jika suatu saat keadaan menuntut hal itu? "Ya" ialah jawaban ideal bagi kedua pertanyaan tersebut, namun Anda mesti bersiap dengan penjelasan lebih detil tentang bagaimana hal tersebut dapat dilakukan. Ada ungkapan, "a good leader is a good follower", moga demikian memang karakter Anda.

Apa yang telah lakukan setahun terakhir ini untuk meningkatkan pengetahuan?

Saat melangkah menuju wawancara kerja, Anda mesti punya persiapan yang baik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dengan demikian Anda telah mempersiapkan jawaban-jawaban dan tak kan mudah menjadi bingung kala ditanya hal-hal yang belum terpikirkan sebelumnya. Banyak ketegangan dan kecemasan, tapi mengejutkan pula bahwa kegiatan ini dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan. Jika Anda "bermain" dengan baik maka wawancara kerja ini dapat digunakan untuk keuntungan Anda dan prosesnya akan berjalan lebih mudah daripada yang Anda kira.

Anda mungkin akan ditanya salahsatu pertanyaan yang biasa ditanyakan berikut ini, "apa yang telah Anda lakukan setahun terakhir ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian Anda?". Menjawab hal ini, Anda mestinya bicara tentang kegiatan peningkatan diri yang berkaitan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Anda dapat pula menyebutkan tentang buku-buku yang telah Anda baca, seminar yang Anda hadiri, serta kursus dan pelatihan-pelatihan yang Anda ikuti.

Apakah Anda Melamar Kerja di Tempat Lain?

Pertanyaan lain yang biasa ditanyakan ialah, "Apakah Anda melamar kerja di tempat lain?". Ini bisa jadi pertanyaan yang mengecoh. Jika Anda memang juga melamar kerja di tempat lain, maka anda tak usah berdusta, tapi pada saat yang bersamaan, jangan pula memberi kesan bahwa pihak pewawancara ini bukan merupakan prioritas utama. Jujurlah, tapi tak perlu alokasikan banyak waktu berbicara tentang hal ini. Tetap fokus pada pekerjaan yang Anda lamar dan apa yang dapat Anda kerjakan untuk kemajuan perusahaan. Abaikan hal-hal lainnya.

Mengapa Anda ingin Bekerja Di sini?

Ini artinya pewawancara ingin mengetahui apakah Anda memang telah berpikir dengan matang sebelumnya mengenai alasan ingin bergabung dengan perusahaan tersebut, lebih dari sekedar coba-coba atau memilih secara acak atau kebetulan. Apakah Anda sebagai pelamar kerja tertarik pada reputasi perusahaan, gaji yang menarik, atau lingkungan dan tantangan kerja? Para bos tak akan menyia-nyiakan para calon tenaga kerja yang telah bekerja keras untuk mencapai tujuan karir yang telah dicanangkan sebelumnya, khususnya orang-orang yang telah memiliki tujuan ingin bekerja di suatu perusahaan besar tertentu, Pertamina misalnya.

Jadi Anda dapat menjawab : saya ingin bekerja di perusahaan yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan nilai-nilai yang saya anut, dengan kegiatan kerja yang menarik bagi saya, dan perusahaan ini bagi saya paling sesuai dengan kriteria tersebut.

Rabu, 18 November 2009

Apa yang Anda Ketahui tentang Perusahaan ini?

Mencari dan melamar kerja merupakan suatu proses yang panjang dan amatlah sulit untuk bisa sampai ke tahapan wawancara, maka jangan sia-siakan kesempatan ini. Jangan takut, anda hanya perlu persiapan. Belakangan ini, para bos sering menyiapkan pertanyaan yang telah dirancang dengan baik sebelumnya untuk membuka jatidiri Anda yang sebenarnya, tentang bagaimana Anda akan bersikap dan menangani situasi tertentu. Perusahaan ingin tahu tentang kemampuan dan rekam-jejak Anda, tak cuma tentang pengetahuan dan pengalaman kerja.

Jelas Anda perlu melakukan riset khusus sebelumnya tentang perusahaan yang Anda lamar ini. Alokasikan waktu untuk membaca dan mencari informasi tentang perusahaan. Cari tahu apa peran mereka selama ini dan apa yang sedang diwacanakan di masa depan. Hal ini berkaitan dengan sejauh mana pengetahuan Anda tentang perusahaan, yang juga erat kaitannya dengan minat Anda untuk bekerja disitu. Selidiki semua hal yang berhubungan dengan perusahaan, idealnya sejak berdirinya, hingga proyek-proyek terbaru dan hal-hal terbaru menyangkut produk, jasa, pembukaan cabang, dsb.

Maka untuk meresponnya, Anda mesti bicarakan tentang produk dan jasa perusahaan, sejarah dan kondisi perusahaan saat ini. Juga bicarakan tentang para ahli yang bekerja pada perusahaan. Apa isu terkini tentang perusahaan?

Wawancara kerja memungkinkan Anda sebagai calon karyawan mempelajari lebih dalam tentang perusahaan, tapi sekaligus juga memberikan kesempatan kepada Anda untuk menunjukkan pengetahuan Anda. Sebelum menuju wawancara, persiapan yang baik harus Anda lakukan meliputi aspek fisik dan mental.

Berapa Gaji yang Anda Harapkan?

Persoalan paket kompensasi/gaji pasti muncul dalam wawancara kerja, dan ini merupakan salahsatu pertanyaan yang membingungkan dan sulit dijawab. Pastinya, tidak ada perusahaan yang akan mempekerjakan Anda jika tuntutan gaji Anda melebihi standar gaji yang telah ada di perusahaan. Jika itu yang terjadi maka Anda tidak akan mendapat tawaran pekerjaan. Pilihannya ialah, mungking Anda perlu mengalah atau Anda mundur dari proses melamar kerja tersebut.

Ini dapat menjadi suatu permainan yang sulit dan Anda mungkin akan kalah jika menjawab lebih dulu. Karenanya, pertanyaan di atas hendaknya tidak dijawab secara langsung. Melainkan, bisa dengan balik bertanya seperti ini, "Ini merupakan pertanyaan yang sulit, dapatkah Bapak/Ibu menjelaskan kisaran gaji untuk posisi kerja ini?". Seringnya, pewawancara akan menjawab hal ini. Andaipun tidak, maka Anda dapat mengatakan selanjutnya bahwa gaji yang Anda harapkan tergantung dari detil pekerjaan yang mesti dilakukan. Lalu Anda mesti menyiapkan kisaran gaji yang lebar.

Anda sebaiknya memang melakukan riset khusus sehingga punya gambaran yang jelas tentang standar gaji pada pekerjaan yang Anda incar, dan ini biasanya tergambar pada pasar kerja yang relatif jelas. Semakin Anda fleksibel dan terbuka untuk proses tawar menawar maka semakin kondusif wawancara kerja akan menuju deal yang diharapkan kedua pihak. Perhitungkan juga manfaat-manfaat lain yang mungkin diperoleh kedua pihak dari hubungan kerja yang kelak ada. Banyak keuntungan yang tidak berupa benda nyata seperti uang, tapi dapat menciptakan hubungan kerja yang saling menguntungkan.

Pertanyaan di atas memang termasuk sulit dijawab sehingga perlu persiapan yang baik sebelumnya. Semakin baik penelitian dan persiapan yang Anda lakukan sebelum wawancara, semakin baik pula hasil yang bisa diharapkan. Menyiapkan diri jauh hari sebelumnya adalah cara terbaik untuk meminimalkan kecemasan dan tekanan saat wawacara.

Wawancara memang suatu kegiatan yang bisa membuat setiap orang tegang. Anda perlu bersikap cerdik untuk bisa lolos di proses ini. Untungnya, hal ini bisa dipersiapkan sebelumnya. Ada materi khusus untuk pembelajaran wawancara ini, dan sejumlah pertanyaan merupakan pertanyaan baku yang hampir pasti ditanyakan pada setiap kegiatan wawancara. Anda perlu berlatih keras untuk dapat menikmati hasil manisnya kelak.

Apa komentar rekan kerja tentang Anda?

Banyak pertanyaan wawancara kerja yang mungkin ditanyakan, seperti "Apa komentar bos Anda yang dulu tentang Anda?" (bisa direspon dengan jawaban seperti, "Mereka bilang bahwa saya pekerja keras dan efisien, dan saya telah meninggalkan kesan yang mendalam bagi mereka"). Pertanyaan lain, "Orang bagaimana yang tidak Anda sukai sebagai rekan kerja?" (Anda bisa menjawab, "Saya enggan bekerja dengan seseorang yang tidak memiliki komitmen kepada perusahaan dan punya etos kerja yang rendah."

Pertanyaan di atas memungkinkan Anda menjelaskan kualitas diri Anda dan hal-hal yang paling Anda banggakan. Gunakan kata-kata dan kalimat yang positif, dan jika mungkin sesuaikan dengan pekerjaan yang Anda incar. Ciri-ciri positif seperti pekerja keras, dapat diandalkan, dapat dipercaya, semuanya merupakan nilai-nilai berharga yang dapat menjadi modal Anda ke lapangan kerja.

Siapkan satu atau dua kutipan dari rekan kerja. Misalnya, "Andri, rekan kerja di Studio Rama, sering mengatakan bahwa saya ialah pekerja paling keras yang pernah ia lihat." Kutipan seperti ini sama kuatnya bagaikan rekan kerja Anda tersebut ada disitu memberikan komentarnya secara langsung.

Hal-hal lain yang bisa Anda ungkapkan ialah bahwa Anda punya kemampuan manajemen, tahu bagaimana mengatur prioritas kerja, dedikasi, punya daya belajar yang tinggi, dan sebagainya. Tapi hal tersebut jangan sembarangan disebutkan, kecuali dilengkapi dengan contoh-contoh pendukung. Misalnya, jika Anda menyebutkan soal daya belajar yang tinggi, jelaskan bukti-bukti yang mendukung pernyataan itu.

Memang dibutuhkan persiapan matang untuk dapat menghadapi wawancara ini dengan baik. Tapi jangan salah paham, ini bukan semata soal tanya-jawab, tapi tentang komunikasi. Pada kenyataannya kesuksesan suatu wawancara kerja lebih tergantung pada jelasnya pesan dan kesan yang Anda berikan. Semua calon yang diwawancara akan berhasil bukan karena mereka memberikan jawaban yang cerdas, tapi karena mereka berhasil mengkomunikasikan jatidiri mereka kepada calon bos.

Kamis, 12 November 2009

Menjawab Wawancara : apa pengalaman kerja Anda di bidang ini?

Menjawab pertanyaan di atas, bicaralah spesifikasi yang berkaitan dengan posisi kerja yang Anda lamar. Jika Anda tidak punya sedikit pun pengalaman di bidang ini, maka cobalah untuk memberikan jawaban yang paling dekat ke bidang kerja tersebut sambil memberikan kesan bahwa Anda amat antusias untuk menerima tantangan dan pembelajaran hal-hal baru.

Jika Anda memang telah memiliki pengalaman kerja yang dimaksud maka bersiaplah untuk menerima pertanyaan lanjutan yang lebih detil. Tetapi jika Anda tidak punya pengalaman sedikit pun, maka Anda bersiap menerima pertanyaan yang bersifat lebih umum.

Dalam menjawab pertanyaan ini, Anda perlu memaparkan skill dan pengalaman spesifik yang Anda miliki dan menyelaraskannya dengan deskripsi kerja untuk posisi yang Anda lamar. Anda perlu menunjukkan kepada calon bos itu bahwa Anda memenuhi kualifikasi dan memiliki skill yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan itu. Referensi pekerjaan sebelumnya dibutuhkan pada momen ini, karena itu Anda mesti menyajikan informasi yang akurat kepada pewawancara.

Patut diingat bahwa inilah kesempatan Anda untuk menggunakan hasil riset yang telah Anda lakukan sebelumnya tentang perusahaan yang Anda lamar. Analisa persyaratan pengetahuan, skill dan kemampuan yang dipersyaratkan dalam uraian tugas pekerjaan. Bersiaplah untuk menjalani training atau pendidikan tambahan.


Pada kasus tertentu, Anda mungkin samasekali tidak punya pengalaman kerja pada bidang kerja yang Anda lamar ini sebelumnya, maka Anda mendapat pertanyaan, bahwa mengapa Anda ingin bekerja disitu padahal tidak memiliki pengalaman kerja sebelumnya di bidang itu. Maka jawabannya ialah, bisa saja Anda bilang bahwa Anda memang belum tahu pasti mengapa,, tapi yang saya tahu perusahaan ini,,, (lengkapi dengan pengetahuan yang Anda miliki tentang perusahaan ini), betulkah pandangan saya tersebut? Jika Anda memang tahu alasan mengapa Anda ingin bekerja pada suatu perusahaan, biasanya ini berkaitan erat dengan salahsatu dari tiga hal berikut : faktor perusahaan (reputasi, bonafiditas, pertumbuhan usaha, dsb), faktor posisi (jenis, orientasi teknis, lingkup wewenang), atau faktor manusia (kecocokan pribadi). Bicaralah selalu dalam konteks apa yang dapat Anda lakukan untuk perusahaan, bukan tentang apa yang dapat perusahaan berikan untuk Anda.

Anda memang harus bekerja keras mempersiapkan semua hal di atas dengan baik. Hal bagusnya ialah bahwa sekali Anda mempersiapkan hal di atas dengan benar, maka selanjutnya sudah tertanam menjadi bagian dari diri Anda. Dalam kesempatan wawancara berikutnya Anda hanya perlu untuk berimprovisasi dalam memberikan jawaban untuk menyesuaikan diri dengan pertanyaan yang diterima. Anda tidak perlu berlatih ulang persiapan ini, hanya perlu sedikit penyesuaian. Maka Anda pun akan makin tampil baik dalam wawancara dan jawaban pun akan mengalir berupa percakapan yang alami dan spontan.

Rabu, 11 November 2009

Menjawab pertanyaan wawancara : Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan sebelumnya?

Ada sejumlah pertanyaan standar yang amat mungkin muncul pada setiap wawancara. Contohnya ialah pertanyaan, "Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda sebelumnya?

Ini merupakan pertanyaan yang cukup sulit untuk dijawab karena melibatkan urusan dengan bos Anda sebelumnya. Tipsnya ialah, jangan pernah menyebut kesalahan utama pada manajemen dan jangan pula membongkar aib atasan Anda sebelumnya, begitu juga rekan kerja dan perusahaan pada umumnya. Amat berhati-hatilah jangan sampai Anda mulai menyerang bos Anda. Jangan pula Anda menjawab pertanyaan di atas dengan menyajikan serangkaian panjang alasan mengapa pekerjaan terakhir Anda itu tidak cocok bagi Anda.

Sebaliknya, Anda mesti menjawab pertanyaan di atas dengan menjelaskan pemahaman profesional, bahwa meskipun pekerjaan Anda sebelumnya merupakan pekerjaan yang cukup bagus, namun bergabung dengan perusahaan yang baru akan menolong Anda untuk tumbuh kembang menuju dimensi tertentu dalam karir Anda, misalnya kreativitas. Lengkapi jawaban tersebut dengan membicarakan apa yang telah Anda pelajari sebelumnya dan bagaimana hal itu akan amat bermanfaat pada posisi kerja yang Anda incar. Banyaklah tersenyum sambil membicarakan alasan-alasan positif mengapa Anda meninggalkan pekerjaan sebelumnya, misalnya faktor kesempatan, peluang untuk melakukan hal-hal yang istimewa atau alasan-alasan lainnya yang berorientasi masa depan.

Contoh : "Saya meninggalkan pekerjaan saya yang terdahulu karena saya telah menentukan tujuan saya dengan jelas sebelumnya, dan ternyata posisi saya di perusahaan tersebut kurang memungkinkan pencapaian tujuan tersebut. Maka begitulah, setelah saya meninggalkan perusahaan, saya mengambil waktu istirahat sejenak sambil merenungkan tentang ambisi karir saya dan apa yang saya tuju dalam hidup saya. Sambil lalu saya mencari informasi lowongan pekerjaan dalam beberapa minggu terakhir ini dan menemukan bahwa perusahaan Bapak dan posisi lowongan kerja yang ditawarkan, keduanya amat menarik bagi saya."

Jika Anda secara sukarela mundur dari perusahaan dan kemudian ditanyakan hal ini saat wawancara, Anda memiliki sejumlah alternatif jawaban. Anda dapat begitu saja menceritakan kejadian sebenarnya secara singkat bahwa Anda dan atasan Anda menemui ketidakcocokan dan Anda melihat bahwa pilihan terbaik ialah mundur dari perusahaan dan mencari pekerjaan baru. Sebagai alternatif, Anda dapat menjawab pertanyaan tersebut secara lebih umum dengan mengatakan bahwa sudah waktunya untuk mengerjakan sesuatu yang lain dan bahwa Anda meninggalkan perusahaan untuk mengejar karir alternatif. Pada kenyataannya memang kita tak mesti cocok dengan setiap orang di tempat kerja dan kadangkala konflik memang terjadi.

Selasa, 10 November 2009

Menjawab Pertanyaan Wawancara : Ceritakan tentang diri Anda.

Ini adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan dalam wawancara. Gunakan kesempatan ini untuk membuka wawasan si pewancara terhadap diri Anda, dengan memberi informasi lebih daripada apa yang ia temukan di daftar riwayat hidup Anda. Jika Anda merasa tegang atau malu, cobalah berfokus pada apa yang ingin Anda bicarakan dengan si pewawancara.

Anda harus menyiapkan jawabannya dengan singkat tapi hati-hati jangan terkesan bahwa hal ini telah dilatih sebelumnya. Batasi jawaban Anda pada hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan kecuali jika diminta lebih dari itu. Bicarakan tentang hal-hal yang telah Anda lakukan dan tugas-tugas yang telah Anda emban yang berhubungan dengan posisi pekerjaan yang Anda incar. Jelaskan apa yang telah Anda persiapkan sehingga Anda lah yang merupakan kandidat terbaik untuk posisi tersebut. Mulailah dengan hal-hal yang terdahulu, maju ke hal-hal terkini menyangkut situasi Anda. Selalu gunakan contoh-contoh untuk menunjang penjelasan Anda.

Anda dapat memulai pembicaraan dengan kilasan singkat tentang pendidikan dan pengalaman kerja Anda. Misalnya, "Setelah saya lulus dari Jurusan Manajemen Informatika di Bina Sarana Informatika, saya memulai karir dengan bekerja untuk perusahaan travel biro di Bogor sebagai Manajer IT selama 2 tahun, kemudian 5 tahun berikutnya saya bekerja di untuk sebuah konsultan asing di Jakarta dalam posisi sebagai Manajer Pengembangan Usaha."

Anda dapat melanjutkan dengan, "Maka sebagai hasil dari pengalaman kerja selama ini, saya percaya bahwa kekuatan saya terletak pada ... " (Anda sebutkan sejumlah skill khusus yang Anda miliki yang berkaitan dengan posisi kerja yang Anda lamar, dan skill tersebut kemungkinan tak dimiliki oleh pelamar lain yang merupakan kompetitor Anda). Jika Anda memasuki bidang kerja baru yang tidak atau kurang memiliki kaitan dengan pengalaman kerja sebelumnya, maka Anda perlu menambahkan keterangan pada penjelasan Anda dengan, "... saya memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan daya belajar tinggi, sehingga saya yakin dalam waktu singkat dapat memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan Anda."

Anda dapat menutup penjelasan awal Anda dengan pertanyaan, "Hal apa yang bagi Bapak/Ibu penting untuk kita diskusikan lebih dulu?". Pertanyaan ini menunjukkan bahwa Anda dapat mengendalikan percakapan dan memiliki kualitas kepemimpinan (yang disukai oleh para bos), sekaligus memberi kesempatan kepada pewawancara untuk beralih ke pertanyaan selanjutnya.
Mengantisipasi pertanyaan selanjutnya tentang skill yang telah Anda uraikan, Anda harus sudah bersiap dengan jawaban yang lengkap dan spesifik tentang setiap skill yang telah disebutkan. Jelaskan hanya apabila Anda diminta penjelasan lebih jauh tentangnya.

Maka contoh lanjutan penjelasan Anda, misalnya :
"... sebagai hasil dari pengalaman kerja saya tersebut, saya yakin bahwa saya memiliki potensi keunggulan skill di bidang perbaikan proses manajemen, pemecahan masalah yang kreatif dan daya persuasi antar pribadi. Saya juga memiliki kemampuan adaptasi dan daya belajar yang baik, sehingga saya yakin dalam waktu singkat dapat memberi kontribusi nyata bagi perusahaan. Jadi, apa yang mesti kita bicarakan lebih dulu?"

Komunikasi seperti di atas akan disambut baik oleh pewawancara karena membantu memberikan arah bagi percakapan selanjutnya dengan lebih leluasa dan personal. Untuk diingat bahwa pewawancara pasti telah menyiapkan sederetan pertanyaan baku bagi calon tenaga kerja yang akan diwawancarai, namun dengan cara seperti di atas, percakapan akan lebih alami dan pribadi, yaitu berfokus pada diri Anda. Yang lebih penting lagi ialah bahwa Anda lah yang telah menciptakan percakapan tersebut, bahwa Anda dan pewawacara tidak terlibat dalam kegiatan tanya-jawab yang kaku. Sementara kita semua tahu bahwa wawancara yang berhasil ialah ketika kedua pihak yang terlibat merasa santai dan menjalani percakapan dua arah yang produktif.